Rumah memiliki peranan sentral dalam tumbuh kembang anak karena pendidikan bermula dari rumah. Pendidikan yang dimaksudkan bukan bagaimana anak diajari baca tulis dan hitung sejak dini, tetapi bagaimana orangtua dapat mengembangkan karakter anak dan membekali anak semua keterampilan hidup. Salah satu hal yang dapat dikembangkan adalah bagaimana agar anak dapat mengungkapkan kasih sayang secara wajar dan tepat.
Rumah memiliki peranan sentral dalam tumbuh kembang anak karena pendidikan bermula dari rumah. Pendidikan yang dimaksudkan bukan bagaimana anak diajari baca tulis dan hitung sejak dini, tetapi bagaimana orangtua dapat mengembangkan karakter anak dan membekali anak semua keterampilan hidup. Salah satu hal yang dapat dikembangkan adalah bagaimana agar anak dapat mengungkapkan kasih sayang secara wajar dan tepat.
Yang dapat dilakukan orangtua untuk menstimulasi hal ini adalah memberi contoh kepada anak (menjadi role modelling), seperti memberi pelukan sebelum tidur dan saat anak baru bangun tidur, juga jangan ragu untuk mengungkapkan rasa sayang kepada anak. Ketika anak merasa nyaman dan kebutuhan mereka atas rasa kasih sayang terpenuhi, anak akan meniru (mirroring) bagaimana mengungkapkan rasa kasih sayang kepada orangtua.
Contoh, setiap malam saya selalu membacakan buku untuk anak saya, Alana (4th). Setelah membaca buku, saya dan suami terbiasa memeluk Alana dan mengucapkan bahwa kami sangat sayang sama Alana. Hal ini mendorong Alana agar dapat mengungkapkan rasa kasih sayang kepada kami. Kerap kali, ia datang membawakan bunga yang jatuh di pinggir jalan (Alana tidak mau memetik bunga dengan sengaja katanya dia tidak mau menyakiti pohon), lalu memberikan bunga itu kepada saya diiringi kecupan manis di pipi.
Sikap orangtua satu sama lain pun dapat menstimulasi anak untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Ketika anak melihat bagaimana sosok ayah yang melindungi ibu, anak akan belajar bagaimana melindungi sesama saudaranya. Juga sangat penting menjaga suasana rumah yang kondusif. Jika orangtua sibuk sendiri dengan gadget atau sering berselisih paham di depan anak, anak akan merasa tidak nyaman dan aman. Begitupun jika terjadi sibling rivalry, efek paling ekstrem anak akan merasa haus kasih sayang dan kurang perhatian.
Bagaimana menghindari hal tersebut? Orangtua harus belajar menahan emosi dan memperbaiki komunikasi mereka, semua persoalan diselesaikan tanpa terlihat anak. Luangkan waktu bagi masing-masing anak, berikan perhatian penuh dan setop penggunaan gadget ketika bermain dengan anak. Semakin rasa aman dan nyaman dalam diri anak berkembang, semakin kuat anak dalam mengungkapkan rasa kasih sayang secara tepat dan wajar.
Ayas Ayuningtias
Temukan lebih banyak informasi tentang pendidikan anak usia dini dalam Serunya Dunia Anak Usia Dini