Apa Saja Makanan yang Melemahkan Otak?

Apa Saja Makanan yang Melemahkan Otak?

Kebanyakan orangtua mencari tahu makanan apa yang paling baik untuk kesehatan buah hatinya, tetapi melupakan makanan apa yang kurang baik bagi pertumbuhan anak bahkan untuk perkembangan otaknya.

Kebanyakan orangtua mencari tahu makanan apa yang paling baik untuk kesehatan buah hatinya, tetapi melupakan makanan apa yang kurang baik bagi pertumbuhan anak bahkan untuk perkembangan otaknya. Orangtua juga perlu tahu makanan apa yang sebaiknya dikurangi atau bahkan dihindari agar anak mendapatkan makanan bergizi seimbang.

Berikut beberapa makanan yang dapat menganggu pertumbuhan anak.

Gula

Gula olahan yang terdapat dalam makanan yang telah diproses merupakan salah satu penyebab turunnya kemampuan otak si kecil. Gula–gula, kue, biskuit, dan sereal yang manis hampir tak punya nilai gizi. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, dapat menghambat kerja otak si kecil, ditambah pula pengaruh buruk lainnya terhadap kesehatan gigi dan tubuhnya.

Makanan bergula akan meningkatkan kadar gula darah si kecil dalam sekejap karena secara cepat kadar gulanya menurun. Fluktuasi ini menyebabkan tidak stabilnya pasokan energi ke otak, yang berakibat turunnya kemampuan konsentrasi, mudah tersinggung (sensitif ), dan kelelahan. Pernahkah Anda melihat anak yang minum minuman manis dalam pesta ulang tahun, lalu menangis ketika meninggalkan pesta? Nah, hal itu terjadi karena kadar gula yang tinggi dalam minuman atau makanan bereaksi terhadap tubuh anak.

Makanan Olahan/Cepat saji

Makanan olahan/cepat saji mengandung gizi yang rendah, pewarna, pengawet, penambah cita rasa, garam, dan gula. Makanan ini biasanya banyak mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak terhidrogenasi. Ini dapat mengakibatkan penurunan kemampuan pencernaan, sirkulasi, proses mental, dan penyumbatan arteri yang meningkatkan risiko serangan jantung dan kanker.

Kafein

Dalam kopi, teh, cokelat, dan minuman berkarbonasi terdapat kandungan kafein. Satu batang cokelat dapat mengandung kafein hingga 50 mg. Kafein bisa menyebabkan perubahan suasana hati yang berhubungan dengan kemampuan mengendalikan kadar gula darah karena kafein termasuk zat stimulan dan diuretika. Dari penelitian terhadap anak–anak sekolah dasar yang mengonsumsi secangkir teh tiap pagi secara teratur, akan menyebabkan si anak memulai harinya dengan perasaan grogi, lelah, dan lamban. Sebagai bekal untuk memulai aktivitas, sebaiknya berikan yoghurt untuk anak Anda di pagi hari karena yoghurt sumber protein dan baik untuk tubuh dalam memulai hari serta memotivasi otak di pagi hari.

Minuman Berkarbonasi

Anak–anak sering mengonsumsi minuman manis berkarbonasi yang mudah dijumpai di pusat–pusat perbelanjaan, seperti sari buah kotak. Minuman jenis ini mengandung gula tinggi, pengawet, pemanis, pewarna, kafein, dan fosfor. Semua kandungan ini hampir tidak ada manfaat positif bagi si anak. Fosfor dapat menghambat penyerapan kalsium, padahal kalsium sangat penting untuk produksi neurotransmitter dalam otak, dan berpengaruh terhadap emosi anak.

Aditif dan Pengawet

Makanan yang beredar luas di masyarakat banyak yang diberi sejumlah bahan untuk meningkatkan rasa, tekstur, penampilan, atau daya tahan makanan tersebut. Sistem tubuh bayi dan anak belum matang, maka mereka rentan terhadap bahan–bahan aditif tersebut. Tidak semua aditif berbahaya, tetapi beberapa di antaranya menyebabkan hiperaktivitas terhadap anak–anak yang sensitif, menimbulkan reaksi alergi, daya ingat lemah, depresi, dan perubahan suasana hati.


Temukan informasi-informasi penting tentang pertumbuhan dalam buku 101 Menu MPASI SEHAT.